Sejarah Desa

Sejarah Desa

Pada awal abad ke-20, desa Gandoang belum terbentuk. Di wilayah tersebut, beberapa penduduk tinggal di berbagai tempat, salah satunya di pertengahan puncak Gunung Sagara, sementara yang lainnya bermukim di kaki gunung tersebut. Pada masa itu, kepemimpinan masih dipegang oleh tokoh adat atau pemangku adat yang dikenal sebagai Demang Aryajati. Ini terjadi sebelum desa Gandoang resmi terbentuk pada tahun 1919.

Asal mula desa Gandoang terkait erat dengan sosok Demang Aryajati, seorang tokoh adat berwibawa yang meninggal sekitar tahun 1905. Masyarakat pada waktu itu sepakat untuk memakamkan beliau di salah satu candi di wilayah tersebut, yang kemudian dikenal sebagai Candi Gandoang. Nama desa kemudian diambil dari candi tersebut.

Pada tahun 1919, desa Gandoang resmi terbentuk. Gunakarya menjadi kepala desa pertama dengan masa jabatan 22 tahun (1919-1941). Kemudian, Wirya Wijaya menggantikan posisi tersebut, menjabat selama 5 tahun (1941-1946). Cawirja menjadi kepala desa ketiga dengan masa jabatan 23 tahun (1946-1969), diikuti oleh Miratno yang menjabat selama 22 tahun (1969-1991). Supardi mengambil alih sebagai kepala desa kelima, memerintah selama 16 tahun (1991-2007), disusul oleh Roso selama 6 tahun (2007-2013).

Kepala desa saat ini, sejak tahun 2013, adalah Bapak Warkono. Awalnya, pemukiman warga tersebar di beberapa titik setelah pemberontakan DI/TII. Pemimpin saat itu mengarahkan warga untuk berkumpul dalam satu titik pemukiman, sebuah keputusan yang tetap berlangsung hingga sekarang.